Apa sih syukur itu?
Sebagaimana sabar, agak susah mendefinisikan syukur ini. Agar gampang, justru kita definisikan lawan kata dari syukur yaitu kufur. Kufur dari kata Kafara yang artinya tertutup atau menutup. Jadi kufur nikmat berarti menutup diri dari nikmat atau gampangannya tidak mengakui nikmat Allah.
Contoh sederhananya gini. Seorang anak pengusaha dapat warisan 100
Juta. Dengan enteng dia bilang sama temannya, “Yah, jaman sekarang 100
juta bisa buat apa?”. Anda lihat? 100 juta ditangan bingung dia bisa
buat apa. Lha belikan es cendol udah bisa buat renang tuh.
Nah, syukur adalah kebalikan dari kufur. Jadi kalau kufur menutup
diri dari nikmat, maka syukur adalah membuka diri untuk segala nikmat
sekecil apapun nikmat itu. Perhatikan, sekecil apapun nikmat itu. Bahkan
saat seolah-olah tidak ada nikmat lagi yang kita miliki. Maka, syukur
terbesar itu bukanlah saat kita terlihat memperoleh rejeki, tapi justru
saat kita seolah-olah mendapatkan musibah.
Dalam musibah seberat apapun, selalu ada alasan untuk mengucapkan
Alhamdulillah. Lihatlah saudara-saudara kita yang di Padang beberapa
waktu lalu. Walaupun rumahnya rata dengan tanah, tapi mereka masih bisa
bersyukur karena semua saudaranya selamat. Bahkan yang rumah dan
saudaranya tiadapun masih bisa bersyukur bahwa dirinya masih selamat.
Seringkali kita ini tak mampu mensyukuri nikmat yang sudah Allah
berikan pada kita. Atau mungkin karena kita sudah sering mendapat nikmat
itu sehingga tak terasa sebagai kenikmatan lagi. Saat pendapatan
menurun, hutang menumpuk, kita jadi enggan bersyukur. Akibatnya bukannya
mendapat nikmat, kita justru akan mendapat adzab dari Allah.
“Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim [14]: 7)
Anda lihat akibat dari kufur nikmat. Ketika kita ditimpa musibah,
lalu kita enggan bersyukur, maka sudah sewajarnya jika datang musibah
lain. Tapi akan sangat beda, saat kita ditimpa musibah, kita menyukuri
nikmat lain yang diberikan Allah pada kita. Maka akibat syukur ini,
Allah akan menambah nikmatnya pada kita.
Dalam buku the Secret disebutkan, saat kita mengeluh dan memikirkan
musibah-musibah yang kita alami, maka kita justru menarik
musibah-musibah lain pada kita. Tapi jika tersenyum dan melihat hal-hal
baik disekitar kita, mensyukurinya maka kita telah menarik hal-hal baik
di sekeliling kita. Akibatnya, syukur berbuah nikmat dan kufur alias
mengeluh berbuah adzab.
Sekarang anda telah tahu bahwa syukur itu memanfaatkan potensi yang
telah Allah berikan pada kita. Sekecil apapun itu seremeh apapun dia
terlihat. Menjadikannya nikmat yang besar di mata kita sehingga menarik
nikmat-nikmat lain bahwa yang tak pernah kita sangka-sangka sebelumnya ...
Jaga senyum,jaga semangat dan jaga selalu hatimu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar