![]()  | 
| "Jadikanlah hidup anda dalam keindahan" | 
"Indahnya Tobat"
SEMOGA Allah yang Mahatahu setiap aib (kejelekan, kekurangan, dan kemaksiatan yang kita lakukan), menolong diri kita untuk berani mengakuinya. Karena orang tidak akan selamat kecuali karena ampunan Allah. Bahkan, kalau mau digabung-gabungkan kebaikan kita, satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat, satu kejelekan balasannya sesuai dengan kejelekan itu.
Allah mengajarkan kita cara bertobat sebagaimana tercantum dalam Alquran, "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (Q.S. al A'raaf [7] :23).
Salah satu syarat tobat adalah menyesal. Akan tetapi, orang tidak akan pernah menyesal kalau dia tidak pernah tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan. Oleh karena itu, beruntunglah orang-orang yang menyadari bahwa dirinya banyak dosa. Keadaan ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang merasa dirinya telah banyak beramal. Ketika orang merasa sedih dan pilu saat melihat kejelekan dirinya sendiri, itu lebih utama daripada orang yang sombong sehingga ia sangat optimis bisa menjadi ahli surga.
Rezeki terbesar dari Allah adalah ketika kita mulai berani jujur melihat kekurangan diri sendiri. Kehati-hatian untuk tidak mudah menilai orang lain, banyak memperbaiki diri, kemudian menangis dan bertobat, adalah sikap yang lebih baik dilakukan daripada menjadi ahli masjid, tetapi bersikap ujub dan takabur karena amalan-amalannya.
Kesungguhan kita bertobat insya Allah menjadi bagian dari rezeki yang besar dari Allah SWT. "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga..." (Q.S. Ali Imran [3]:133).
Ciri-ciri tobat nasuha.
1. Menyesal.
Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan; adanya penyesalan setelah berbicara kotor; penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan; penyesalan ketika menyakiti orang, adalah sikap-sikap yang menunjukkan adanya kecenderungan tobat nasuha. Orang yang tidak menyesal, tidak termasuk tobat. Orang yang bangga pada dosa-dosa yang pernah dilakukannya, menunjukkan bahwa dia belum sungguh-sungguh bertobat.
2. Memohon ampun kepada Allah.
Memohon ampun kepada Allah bisa dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Adam as dan Nabi Yunus as di dalam Alquran. Di samping itu, memohon ampun harus dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam tobatnya. Begitu pula dengan ungkapan sedih, derai air mata, dan menggigilnya perasaan adalah ekspresi dari penyesalan yang mendalam.
3. Gigih untuk tidak mengulangi.
      Bukan 
sekadar tidak berbuat dosa, berpikir ke arah sana saja tidak boleh. 
Memang, kita dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang 
negatif. Akan tetapi, bukan berarti harus dituruti. Namun, untuk 
dihindari, karena itulah yang akan membuat kita mendapatkan ganjaran 
dari Allah SWT.
 
Ciri tobat yang diterima.
    
1. Orang tersebut terlihat lebih bersih dan lebih terjaga dari perbuatan maksiat.
1. Orang tersebut terlihat lebih bersih dan lebih terjaga dari perbuatan maksiat.
      Hal itu terjadi 
karena dia lebih bisa menahan diri. Dia seolah-olah mempunyai rem yang 
pakem. Rem ini seakan membuat dirinya terhalang dari perbuatan dosa.
2. Orang yang tobatnya diterima, hatinya selalu lapang dan gembira.
2. Orang yang tobatnya diterima, hatinya selalu lapang dan gembira.
     Dia 
merasakannya baik dalam keadaan sendiri maupun ramai. Hati orang ini 
dihibur oleh Allah sehingga jernih dan lapang.
3. Dia selalu bergaul dengan orang-orang saleh dan mencari lingkungan yang baik pula.
3. Dia selalu bergaul dengan orang-orang saleh dan mencari lingkungan yang baik pula.
     Orang 
yang sudah bertobat, namun masih kembali ke lingkungan yang tidak baik 
berarti dia belum sungguh-sungguh melakukan tobat. Lain halnya jika ia 
kembali ke lingkungan yang sama dengan niat untuk mengubah lingkungan 
itu. Mencari lingkungan yang baik adalah salah satu bagian yang akan 
membuat agama kita terpelihara.
4. Kualitas amalnya semakin meningkat.
4. Kualitas amalnya semakin meningkat.
    Selain menahan diri dari perbuatan maksiat, dia juga semakin 
meningkatkan kualitas salatnya, saumnya istikamah, malamnya dihidupkan 
dengan tahajud, dan sedekahnya terus meningkat. Inilah ciri orang yang 
tobatnya diterima.
5. Dia senantiasa menjaga lidahnya.
5. Dia senantiasa menjaga lidahnya.
    Dia juga 
sangat serius dalam menata amal-amalnya. Semakin hari, kualitas amalnya 
semakin terus bergerak ke arah yang lebih baik. Dia memiliki kualitas 
pengendalian lisan dan pikiran dengan baik. Ingatannya selalu kembali 
kepada Allah. Hal itu dia lakukan secara maksimal sehingga cinta dan 
kerinduannya kepada Allah semakin menggebu.
 
     Jadi, kalau saat ini kita
 masih senang melakukan maksiat; mulut kita sering menyakiti, tidak 
memilih pergaulan yang lebih terpelihara, hati selalu resah dan gelisah 
terhadap urusan dunia, jarang mengingat Allah, dan kualitas amal 
merosot, itu bisa jadi berarti, tobat kita baru sekadar tobat "sambal", 
artinya kita menyesal, tetapi hanya sekadar penyesalan yang emosional; 
belum sampai pada derajat takut kepada Allah. Na'udzubillahimindzalik. 
***Lekaslah bertobat kawan :) Semanagat
By : Chelsea Arifin

Tidak ada komentar:
Posting Komentar