Sabar dalam segala hal |
" Kekuatan Sabar "
Secara etimologis, sabar berarti menahan, yaitu dari bentuk segala hal, baik sabar dalam bertindak, menghadapi masalah, memerangi hawa nafsu, yang timbul dalam kehidupan sehari-hari kita.
Oleh
karenanya, seseorang yang menahan diri terhadap sesuatu dikatakan orang
yang sabar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).
“Sabar
ialah pengakuan hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya,
mengharapkan ridha Allah semata dan pahala-Nya. Kadang-kadang seseorang
bertahan dengan gigih dengan menguatkan diri, dan tidak terlihat dari
dia kecuali kesabaran.”
Dengan demikian, tidak ada orang yang
bisa disebut sabar, jika sikapnya menolak atau mengelak berdiri bersama
permasalahan yang tidak mengenakkan di hati. Orang yang sabar selalu
memancarkan kehangatan bagi orang lain karena ia senantiasa pasrah pada
Allah dalam kondisi apa pun.
Jika ditimpa musibah, dia tidak akan larut atau meratapi musibah yang menimpanya. Sedangkan jika diberi kesenangan atau kenikmatan, dia tidak akan lupa diri dan kufur nikmat kepada Allah. Makna keutamaan sabar bagi keimanan seseorang itu bagaikan tubuh, dan sabar adalah kepalanya allh semata. yang dimaksud adalah : “Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.”
Walaupun secara pengelihatan kita sabar terlihat lemah karna selalu pasrah terhadap keadaan yang menimpa, namun secara islam orang yang bersabar adalah orang yang kuat dan luar biasa . Hal itu dikarenakan cakupan sabar yang demikian luas
dalam Islam. la mencakup sikap seorang hamba dalam menghadapi berbagai
perintah dan larangan serta berbagai keadaan yang dialami manusia di
dalam kehidupan, di saat senang maupun susah.
Al-Quran membahasakannya dengan istilah “sabar yang baik”,
Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’aarij [70]: 5).
Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’aarij [70]: 5).
Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri kita sendiri untuk
senantiasa berlatih sabar. Yakni, dengan komitmen sebagai seorang hamba
untuk selalu mengikuti apa yang dikehendaki oleh Allah SWT; selalu
berjalan sesuai dengan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Inilah yang disebut sabar ma’allah, tingkatan sabar yang paling
tinggi dan paling sulit. Dan Allah selalu bersama dengan orang-orang
yang saba.
By : Chelsea Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar