Tangisan Seorang Pemimpin Yang Takut Pada Alloh
UMAR bin ABDUL AZIZ, Dia seorang hafizh, mujtahid, sangat mendalam ilmunya, zuhud,ahli ibadah dan sosok pemimpin kaum Muslimin yang sejati. Dia juga disebut Abu Hafsh,dari suku Quraisy,Bani Umayyah. Istrinya, Fathimah pernah berkata, “ Dikalangan kaum laki-laki memang ada yang shalat dan puasanya lebih banyak dari Umar. Tetapi aku tidak melihat seorangpun yang lebih banyak ketakutannya kepada Allah daripada Umar, jika masuk rumah ia langsung menuju tempat shalatnya, bersimpuh dan menangis sambil berdoa kepada Alloh hingga tertidur. Kemudian dia bangun dan berbuat seperti itu sepanjang malam.”
Takkala menyampaikan khutbah terakhirnya, Umar bin Abdul Aziz naik
keatas mimbar, memuji Alloh, lalu berkata, “ Sesungguhnya ditanganmu
kini tergenggam harta orang-orang yang binasa. Orang-orang yang hidup
pada generasi mendatang akan meninggalkannya, seperti yang telah
dilakukan oleh generasi yang terdahulu. Tidakkah kamu ketahui bahwa
siang dan malam kamu sekalian mengarak jasad yang siap menghadap Allah,
lalu kamu membujurkannya di dalam rekahan bumi, tanpa tikar tanpa
bantal, lalu kamu menimbunnya dalam kegelapan bumi ?. Jasad itu telah
meninggalkan harta dan kekasih-kekasihnya. Dia terbujur dikolong bumi,
siap menghadap hisab. Dia tak mampu berbuat apa-apa menghadapi keadaan
sekitarnya dan tidak lagi membutuhkan semua yang ditinggalkannnya. Demi
Allah, kusampaikanhal ini kepadamu sekalian, karena aku tidak tahu apa
yang terbatik didalam hati seorang seperti yang kuketahui pada diriku
sendiri “
Selanjutnya Umar bin Abdul Aziz menarik ujung bajunya, menyeka air
mata, lalu turun dari mimbar. Sejak itu dia tidak keluar rumah lagi
kecuali setelah jasadnya sudah membeku.
Diriwayatkan dari Abdus-Salam, mantan budak Maslamah bin Abdul Malik,
dia berkata: “ Umar bin Abdul Aziz pernah menangis, melihat ia
menangis, istrinya dan semua anggota keluarganya pun ikut menangis,
padahal mereka tidak tahu persis apa pasalnya mereka ikut-ikutan
menangis”.
Setelah suasana reda, Fathimah, istrinya bertanya: “Demi ayahku
sebagai jaminan, wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat engkau
menangis? “. Umar bin Abdul aziz menjawab, “ Wahai fathimah, aku ingat
akan persimpangan jalan manusia takkala berada di hadapan Alloh,
bagaimana sebagian diantara mereka berada di sorga dan sebagian lain
berada di neraka
***
Semoga kisah ini bermanfaat buat anda para pembaca :)
Jaga senyum,jaga semangat dan jaga selau hati anda :)
By : Chelsea Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar